Sugiyono (5u91k) .............. Bojonegoro ASRI: SMA Khadijah Surabaya (Sekolah Bertaraf Internasional)

Selasa, 29 April 2008

SMA Khadijah Surabaya (Sekolah Bertaraf Internasional)

Otonomi daerah yang sudah diberlakukan mulai Januari 2001 juga berdampak pada pelaksanaan manajemen sekolah. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) yang sudah diberlakukan adalah salah satu wujud dari dampak otonomi daerah. Dalam prakteknya sekolah memiliki otonomi sendiri untuk menjalankan segala aktivitasnya. Dan ini berarti bahwa dengan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), pemerintah memberi kewenangan yang lebih luas pada sekolah untuk meningkatkan kualitas serta menentukan karakteristik sekolah yang bersangkutan, termasuk penyusunan tujuan sekolah dengan catatan tidak keluar dari bingkai pendidikan nasional.
Menghadapi MPMBS ini, Lembaga Pendidikan di bawah naungan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdatul Ulama’ Khadijah, khususnya SMA Khadijah mulai tahun 2006/2007 telah melakukan perubahan dalam sistem pembelajarannya, yaitu dengan diterapkannya Kurikulum KTSP Th. 2006 dan Kurikulum Adaftif Internasional. Dengan sistem ini siswa diupayakan merasakan kenyamanan dalam belajar sehingga siswa mampu mengoptimalkan potensi dirinya tanpa adanya keterpaksaan dalam belajar. Kurikulum KTSP Th. 2006 dan Kurikulum Adaftif Internasional adalah salah satu upaya pemberdayaan siswa dalam keterampilan fisik, keterampilan hidup dan keterampilan akademis.
Supaya layanan kami optimal, dalam tahun pelajaran 2008/2009 ini, kami membatasi daya tampung siswa. Pada tahun pelajaran kali ini hanya dibuka 5 kelompok belajar (5 kelas). Karena keterbatasan sekolah dalam menyediakan daya tampung ini, kami mengajak calon siswa baru yang memenuhi persyaratan untuk segera meraih kesempatan lebih awal.

Kenapa Harus SMA Khadijah

Karena Misi
SMA KHADIJAH bernuansa Islami, mendidik anak agar menjadi pribadi santun, mandiri dan kompetitif dengan bekal pengetahuan dan pembiasaan Agama Islam yang cukup.

Karena Metode Pembelajaran Siswa
Dalam pembelajaran siswa, SMA KHADIJAH telah menggunakan Konsep Kurikulum KTSP Th. 2006 dan Kurikulum Adaftif Internasional.

Karena Faktor Guru
SMA KHADIJAH diasuh oleh guru-guru yang berpengalaman, memiliki kelayakan formal sesuai tuntutan akreditasi dan bekerjasama dengan tenaga pengajar dari beberapa PTN serta bekerjasama dengan Sekolah Islam Internasional ADNI Malaysia dalam meningkatkan mutu belajar siswa dan guru.

Karena Tempat
SMA KHADIJAH berada di lokasi yang strategis mudah dijangkau dari segala arah.

Karena Status Sekolah
SMA KHADIJAH berstatus akreditasi A dan PILOTING PROJECT pemerintah menuju SBI (Sekolah Bertaraf Internasional).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MALAM LAILATUL QADAR

Lailatul Qadar merupakan satu malam yang mempunyai kelebihan lebih seribu bulan yang lain. Ini dapat kita lihat daripada apa yang telah dinukilkan oleh Allah di dalam al-Quran dalam surah al-Qadar. Begitu juga dengan apa yang telah diberitahukan oleh Rasulullah S.A.W dalam beberapa hadis yang sohih. Kita disuruh untuk menghidupkan malam lailatul qadar dan tidak membiarkannya berlalu begitu saja. Rasulullah S.A.W telah bersabda dalam hadis muttafaq 'alaih daripada Abu Hurairah yang artinya : Sesiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar penuh keimanan dan keikhlasan akan diampun baginya dosa yang telah lalu.Menurut imam Fakhrurrazi bahwa Allah menyembunyikan malam lailatul qadar dari pengetahuan kita sebagaimana Dia menyembunyikan segala sesuatu yang lain. Dia menyembunyikan keredhaanNya pada setiap ketaatan sehingga timbul dalam diri kita keinginan untuk melakukan semua ketaatan atau ibadat itu. Begitu juga Dia menyembunyikan kemurkaanNya pada setiap perkara maksiat agar kita berhati-hati dan menjauhi segala maksiat dan tidak memilih antara dosa besar dan kecil untuk melakukannya kerana dosa kecil jika terus dilakukan secara berterusan akan menjadi dosa besar jika kita tidak bertaubat dan berusaha meninggalkannya. Dia menyembunyikan wali-waliNya agar manusia tidak terlalu bergantung kepada mereka dalam berdoa sebaliknya berusaha sendiri dengan penuh keikhlasan dalam berdoa untuk mendapatkan sesuatu daripadaNya kerana Allah menerima segala doa orang yang bersungguh-sungguh dan tidak mudah berputus asa. Dia menyembunyikan masa mustajab doa pada hari Jumaat supaya kita berusaha sepanjang harinya. Begitulah juga Allah menyembunyikan penerimaan taubat dan amalan yang telah dilakukan supaya kita sentiasa istiqamah dan ikhlas dalam beramal dan sentiasa bersegera dalam bertaubat. Demikianlah juga dengan penyembunyian malam lailatul qadar agar kita membesarkan dan menghidupkan keseluruhan malam Ramadhan dalam mendekatkan diri kepadaNya bukan hanya sekadar menunggu malam lailatu qadar sahaja untuk beribadat dan berdoa. Tetapi inilah penyakit besar yang menimpa umat Islam yang menyebabkan malam-malam Ramadhan lesu kerana mereka hanya menanti malam yang dianggap malam lailatul qadar sahaja untuk beribadat. Kerana mengejar kelebihan lailatul qadar yang mana kita tidak mengetahui masanya yang tertentu menyebabkan kita terlepas dengan kelebihan Ramadhan itu sendiri yang hanya datang setahun sekali. (Sumber : http://www.van.9f.com/)